Pages

Selasa, 09 Agustus 2011

TIGA KEBOHONGAN Paulus

TIGA KEBOHONGAN Paulus

oleh Ria Olive Regina pada 15 April 2011 jam 5:41

3 PENGAKUAN YG BERBEDA

Momen Penting ke-Kristen-an, Sejarah Pertemuan Paulus dgn Yesus (Pengangkatan Rasul)

Cerita Paulus tentang pertemuan dirinya dengan Yesus:

Persaksian Pertama (kisah para rasul 9:1-8)
“Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia.

Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yg berkata : “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?”

Jawab Saulus : “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya : “Akulah Yesus yang kau aniaya itu.

Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, disana akan dikatakan kepadamu, apa yg harus kauperbuat.”

Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang juga pun.”

Menurut persaksian pertama, diriwayatkan bahwa sewaktu paulus dan teman-temannya menuju Damsyik, dia telah mengalami sebuah peristiwa yg luar biasa! Menurut pengakuan itu, paulus bersaksi bahwa dia telah bertemu dgn seorang yg diyakininya sbg yesus yg telah tiada. Melalui riwayat persaksiannya yg pertama, maka dua poin penting dari pernyataannya yg perlu digaris bawahi :
1. Pernyataan yg menyatakan bahwa “Ia rebah ke tanah”
2. Pernyataan yg mengatakan bahwa “mereka memang mendengar suara itu, tetapi tdk meilhat seorang juga pun.” Maksudnya, paulus bersaksi bahwa teman-temannya memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat apapun juga, baik berupa cahaya atau lainnya.

Persaksian Kedua (Kisah para rasul 22:6-11)
“Tetapi dalam perjalananku kesana, ketika aku sudah dekat Damsyik, yaitu waktu tengah hari, tiba-tiba memercah cahaya yg menyilaukan dari langit mengelilingi aku.

Maka rebahlah aku ketanah dan mendengar suatu suara yg berkata kepadaku : Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?

Jawabku: Siapakah Engkau, Tuhan? Kata-Nya: Akulah Yesus, orang Nazaret, yang kau aniaya itu.
Dan mereka yang menyertai aku, memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yg berkata kepadaku, tidak mereka dengar.

Maka kataku: Tuhan, apakah yang harus kuperbuat? Kata Tuhan kepadaku : Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Disana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yg ditugaskan kepadamu.

Dan karena aku tidak dapat melihat oleh karena cahaya yg menyilaukan mata itu, maka kawan-kawan seperjalananku memegang tanganku dan menuntun aku ke Damsyik.”

Namun menurut persaksian paulus yg kedua, dia ternyata telah meyampaikan riwayat pengakuan yang berbeda dgn persaksian sebelumnya. Dalam pengakuannya yang kedua, paulus mengatakan bahwa “Dan mereka yang menyertai aku, memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yg berkata kepadaku, tidak mereka dengar.” Disini, paulus justru menyatakan bahwa orang-orang yg bersamanya ternyata tdk mendengar apapun juga sehingga bertentangan dgn pengakuannya yang pertama, dalam pengakuannya yang kedua, paulus menyatakan bahwa mereka memang melihat cahaya yg telah dilihatnya itu, tetapi mereka tidak mendengar satu suara pun.

Menurut pengakuannya, terangnya cahaya itu telah menyilaukan mata paulus sehingga sinar itu telah membuat matanya seolah-olah menjadi buta untuk sementara waktu. Dan akibat peristiwa yg dialaminya, maka paulus akhirnya harus dituntun oleh teman-temannya agar bisa sampai ke Damsyik. Mungkin keanehan atau lucunya dalam peristiwa ini bahwa : apabila paulus telah meilhat cahaya yang demikian terang sehingga membutakan matanya untuk sementara waktu, maka bukankah dia sendiri telah menyatakan bahwa teman-temannya juga telah menyaksikan cahaya tersebut? Dan, bukankah akibat terangnya cahaya itu seharusnya telah membutakan mata teman-temannya seperti yg telah dialami paulus? Dengan demikian, apabila paulus yg buta dituntun oleh teman-temannya yang ‘seharusnya’ juga buta akibat cahaya terang tersebut, maka siapakah orang yg telah menuntun mereka semua sampai tiba di Damsyik?

Persaksian Ketiga (Kisah para rasul 26:13-16)
“Tiba-tiba ya Raja Agripa, pada tengah hari bolong aku melihat di tengah jalan itu cahaya yang lebih terang daripada cahaya matahari, turun dari langit meliputi aku dan teman-teman seperjalananku.

Kami semua rebah ke tanah, dan aku mendengar suatu suara yang mengatakan kepadaku dalam bahasa ibrani : Saulus, Saulus, mengapa Engkau menganiaya Aku? Sukar bagimu menendang ke galah rangsang.

Tetapi aku menjawab : Siapa Engkau, Tuhan? Kata Tuhan : Akulah Yesus, yang kauaniaya itu.

Tetapi sekarang, bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi tentang segala sesuatu yang telah kaulihat dari pada-Ku dan tentang apa yang akan Ku-perlihatkan kepadamu nanti.”

Riwayat pengakuan paulus yang ketiga juga bertentangan dengan kedua persaksian sebelumnya. Pertentangan dalam riwayat pengakuannya yang ke tiga tidak lagi soal cahaya yg membutakan mata atau mendengar suara halus tetapi mengenai kondisi lainnya. Apabila pada persaksian yg pertama paulus mengatakan bahwa “Ia rebah ke tanah” (artinya paulus seorang sendiri yg rebah), maka menurut pengakuannya yg ke tiga, dia bersaksi bahwa “kami semua rebah ke tanah”. Artinya bukan paulus seorang saja yg rebah ke tanah, tetapi teman-temannya pula ikut rebah.

Selain itu menurut persaksiannya yg pertama dia menyatakan bahwa “cahaya memancar dari langit mengelilingi dia”. Artinya, cahaya itu memancar dan hanya mengelilingi dia paulus saja. Sedangkan menurut pengakuannya yg ketiga dia mengatakan bahwa cahaya itu telah “meliputi aku dan teman-teman seperjalananku.” Artinya, bukan paulus seorang saja yg ternyata telah mengalami sebagian atau keseluruhan dari peristiwa yg fenomenal ini !!!!

1 komentar:

  1. Dasar pendusta, orang kristen ini mereka membaca gk sih, sangat terang n jelas dustanya paulus, ko tetap dianggap firman tuhan.

    BalasHapus